TAWARAN YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PRABOWO-SANDI AKAN DI JAWAB YENNY WAHID DUA HARI LAGI

AGEN POKER - Mantan Sekjen PKB yakni Yenny Wahid dikabarkan telah mendapatkan tawaran untuk menjadi Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk Pasangan Calon dengan Nomor Urut 2 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Namun hingga saat ini , Putri Kedua dari Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan Gus Dur itu masih belum memberikan Jawaban apakah dirinya akan menerima Tawaran yang diberikan oleh Pihak Prabowo dan Sandi atau menolaknya.

Yenny Wahid menyatakan bahwa dirinya akan menjawab tawaran tersebut beberapa hari kedepan. Hal tersebut disampaikan oleh Yenny Wahid saat dirinya menjadi pembicara di acara rilis survei LSI yang dilangsungkan di Hotel Sari Pacific yang ada di Jalan MH.Thamrin , Jakarta Pusat , Senin 24 September 2018.

DEWA POKER - "Saya akan menjawab tawaran tersebut Dua Hari lagi di Kalibata," ujar Yenny Wahid menginformasikan.

Dalam kesempatan tersebut , Yenny juga memberitahukan alasan kenapa keluarganya menerima kedua Pasangan Capres dan Cawapres saat berkunjung ke Ciganjur , Jagakarsa beberapa waktu yang lalu.

Yenny Wahid menyatakan bahwa keluarganya ingin mengetahui Janji dari para Calon terkait dengan Pancasila serta Relasinya dengan Agama.

"Kenapa Keluarga Ciganjur menerima semua calon? Sebab kami ingin mendapatkan penjelasan mengenai Janji dari Kedua Pasangan Calon mengenai Pancasila , Tentang bagaimana relasi agama serta ideologi Pancasila. Dan Alhamdulillah semua memiliki Janji yang sama untuk Pancasila dan NKRI," ujar Yenny Wahid menjelaskan.

JUDI POKER - Yenny menilai bahwa kedua Calon Capres dan Cawapres memiliki Tantangan yang sama yakni bagaimana mereka akan menjaga Nilai Nilai Pancasila dan NKRI. termasuk bagaimana mereka akan mencegah terjadinya Intoleransi di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

"Siapapun yang akan menjadi Presiden pastinya memiliki tantangan yang sama untuk dilewati," ujar Yenny.

Isu Agama dalam Pilpres 2019 dinilai akan digunakan oleh kedua pihak untuk saling memberikan serangan. Prabowo akan diserang karena dinilai akan mempromosikan Negara Khilafah. Sedangkan Jokowi akan diserang karena dianggap sebagai Keluarga PKI.

"Lebih baik kita Proposional dan boleh jadi Timses siapapun , Namun tidak boleh menggunakan Hoaks maupun Isu Isu yang sama sekali tidak mendasar," ujar Yenny menjelaskan.