Revolver - Working In Background SEORANG MAJIKAN DI MALAYSIA TEGA MENYIKSA PEMBANTUNYA HINGGA TEWAS - DUNIA BERITA

Header Ads

SEORANG MAJIKAN DI MALAYSIA TEGA MENYIKSA PEMBANTUNYA HINGGA TEWAS

SEORANG MAJIKAN DI MALAYSIA TEGA MENYIKSA PEMBANTUNYA HINGGA TEWAS

https://duniaberita888.blogspot.com/2018/02/seorang-majikan-di-malaysia-tega.html

AGEN POKER - Kembali lagi terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang Manjikan terhadap pembantunya. Hal tersebut dialami oleh seorang TKI Ilegal yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Sang TKI dinyatakan telah meninggal dunia di Malaysia , Senin 12 Februari 2018.


Sang Korban diketahui bernama Adelina Lisao. Adelina diketahui berasal dari Desa Abi , Kecamatan Oenino , Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Informasi yang berhasil di dapatkan sebelum dilaporkan meninggal dunia. Korban diketahui sempat disiksa terlebih dahulu oleh sang Majikan dan korban juga di paksa untuk tidur bersama dengan anjing peliharaan yang dimiliki oleh sang majikan.

DEWA POKER - Saat ini , Jenazah korban masih berada di Malaysia sambil menunggu kepastian dari pihak Pemerintahan Malaysia dalam hal tersebut , Pemprov NTT dan Kabupaten TTS berencana akan memulangkan jenazah korban kepada pihak keluarga.

Data Pribadi yang di miliki oleh korban diketahui telah di palsukan dengan beberapa Identitas yakni Korban berasal dari Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu. Sementara semua dokumen pembuatan Paspor sudah dilakukan disalah satu kantor Imigrasi yang ada di provinsi Jawa Timur.

Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan yakni Paul VR Mella saat di hubungi oleh pihak Wartawan mengaku bahwa Korban berasal dari Oenino dan Dokumen sang korban diduga telah di palsukan karena identitas tersebut bersal dari Desa Tanah Merah , Kabupaten Kupang.

JUDI POKER - "Dokumen tersebut telah di palsukan dan sang korban diketahui telah hilang selama Tiga Tahun. Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres , Dinas Sosial serta Pemerintahan Provinsi guna untuk mempercepat melakukan penjemputan terhadap Jenazah korban yang saat ini masih di Malaysia," ujar Paul , Selasa 13 Februari 2018.

Paul menilai bahwa saat ini pihaknya juga sementara waktu melakukan penyelidikan terhadap orang orang yang berada di Balik Pemalsuan Identitas Korban sehingga sang korban dapat di berangkatkan ke Malaysia secara Ilegal.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.