PRESIDEN JOKOWI HINGGA SAAT INI BELUM MENYERAHKAN NAMA CALON GUBERNUR BI KEPADA DPR

AGEN POKER - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo diketahui sudah memasuki masa akhir Jabatannya pada Bulan Mei 2018 mendatang. Namun sejumlah Nama nama dari para Pejabat sudah tersebar untuk menggantikan Agus dalam acara Pencalonan Gubernur BI yang baru.

Dalam Acara Pencalonan Gubernur BI yang baru , telah terdapat Tiga Nama yang akan masuk dalam pencalonan tersebut yakni :

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri
Wakil Gubernur BI Perry Warjiyo

Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang juga menjabat sebagai salah satu Lembaga Partai Golkart M Misbakhun menyatakan bahwa hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mempertimbangkan Nama Calon Gubernur BI yang akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

DEWA POKER - "Belum , Nama Gubernur BI belum diberikan kepada kami. Belum tau juga karena Presiden belum memberitahukan apapun. Yang ada media yang menyampaikan jadi kita tidak ingin memberikan Komentar apapun tentang Nama Calon satu persatu sebab Presiden juga belum memberikan secara pasti siapa yang akan dikirimkannya ke DPR," ujar Misbakhun saat di Kantor Indef Jalan Batu Merah , Pejaten Timur , Jakarta , Selasa 20 Februari 2018.

Namun saat ditanyai mengenai respon Agus yang digadang gadang akan kembali menjabat untuk periode kedua , Agus tak ingin memberikan komentar ataupun pendapat mengenai hal tersebut. Menurut Agus selama hal tersebut merupakan saran dari Presiden , Agus tidak merasa keberatan.

JUDI POKER - "Saya tidak ingin memberikan komentar apapun mengenai hal tersebut. Siapapun bisa menjadi Calon Gubernur BI selama itu adalah saran yang diberikan," jelas Agus.

Namun Agus menilai bahwa di Jaman yang demokratis , beberapa nama nama bursa pencalonan bisa dilihat dari media yang ada. "Saat ini , media bisa memperlihatkan siapa saja sekarang , siapapun yang ingin menjadi Gubernur BI ya silahkan gunakan media. Karena saat ini jamannya sudah Demokratis tinggal nanti Presiden yang menentukan. Mau menampilkan namanya di media silahkan. Untuk siapapun itu ya silahkan saja," jelasnya.