Revolver - Working In Background JULUKAN SUU KYI AKAN SEGERA DI CABUT OLEH DEWA KOTA LONDON AKIBAT KRISIS ROHINGYA YANG SEMAKIN MEMBURUK - DUNIA BERITA

Header Ads

JULUKAN SUU KYI AKAN SEGERA DI CABUT OLEH DEWA KOTA LONDON AKIBAT KRISIS ROHINGYA YANG SEMAKIN MEMBURUK

JULUKAN SUU KYI AKAN SEGERA DI CABUT OLEH DEWA KOTA LONDON AKIBAT KRISIS ROHINGYA YANG SEMAKIN MEMBURUK

https://duniaberita888.blogspot.com/2017/10/julukan-suu-kyi-akan-segera-di-cabut.html

AGEN POKER - Dewan Kota London dikabarkan sedang bermusyawarah mengenai keputusan yang akan di ambil dalam melakukan pencabutan terhadap julukan kehormatan Pejuang Kebebasan yang telah di Anugerahkan kepada Aung San Suu Kyi.


Penyebab pembahasan mengenai pencabutan tersebut disebabkan oleh mereka yang sudah kecewa dengan Sikap Penerima Nobel Perdamaian tersebut atas Krisis yang sedang menimpa Etnis Muslim Minoritas Rohingya yang ada di Negara Bagian Rakhine , Myanmar.

Sebenarnya , Dewa Kota London memberikan Julukan Kehormatan kepada Suu Kyi pada Bulan Mei lalu ketika kekerasan terhadap etnis Rohingya masih terjadi. Akibat keadaan di Negara Bagian Rakhine tersebut semakin memburuk , Sebagian Dewan yang ada di Kota London mulai khawatir dan munculah ide untuk melakukan pencabutan kembali terhadap Julukan yang telah diberikan kepada Suu Kyi.

DEWA POKER - Percakapan tersebut muncul setelah seorang Penasihat Hukum yang juga merupakan salah satu anggota Komite Kebajikan dan Sumber Daya Dewan yang ada di Kota London. Catherine McGuinness merasa bahwa perbuatan Milliter Myanmar terhadap Etnis Rohingya sangatlah Kejam. Catherine McGuinness menyampaikan mengenai kesedihan hatinya melalui Surel ke kenalannya,

Seorang kenalan Catherine yang ada di Dewan Kota London yakni Munsur Ali , langsung membalas Surel tersebut. Isinya adalah perlu adanya pembahasan secara terbuka dalam memberikan kritikan terhadap pemberian julukan kehormatan kepada Pejuang Kebebasan yang telah diterima oleh Suu Kyi. 

Karena , Ali menganggap bahwa Suu Kyi telah gagal dalam menciptakan cita citanya selama ini yakni dalam menjamin kebebasan dan kesetaraan rakyat dalam demokrasi , yang bebas dari rasa takut serta penindasan oleh Majelis Milliter.

JUDI POKER - Munsur Ali juga menyatakan bahwa Suu Kyi tidak mampu mencegah pembantaian yang dilakukan oleh Pasukan Myanmar terhadap para Etnis Rohingya. Maka dari itu , dirinya meminta kepada Panitia untuk mengabulkan permohonan terhadap Julukan Kehormatan tersebut untuk melakukan pengujian kembali terhadap keputusan mereka. Saran yang diberikan oleh Ali ternyata mendapatkan Dukungan dari rekannya yakni Thomas Anderson.

"Seperti rekan rekan lainnya , Hal tersebut menjadi perhatian saya , Bukan hanya sebagai warga London yang bangga akan kebebasan serta kesetaraan , melainkan juga karena saya memiliki darah keturunan Bengali," ujar Ali seperti yang dituliskan dalam halaman The Guardian , Minggu 8 Oktober 2017.

Suu Kyi serta Pemerintahan Myanmar dalam penjelasannya selalu menyebut bahwa Etnis Rohingya merupakan penduduk Bengali. Sampai saat ini , Mereka masih tidak mengakui Etnis Rohingya sebagai Warga Negara dan di anggap sebagai pendatang gelap dari Bangladesh.

POKER ONLINE - Hal yang serupa juga terjadi di Dewan Kota Oxford. Setelah dilakukan pemungutan suara , secara penuh , mereka semua setuju untuk melakukan pencabutan terhadap Julukan Kehormatan "Kebebasan Dari Kota Oxford" yang telah diberikan kepada Suu Kyi Pada Tahun 1997. Pada saat itu , Suu Kyi masih menjadi Tahanan Rumah Majelis Milliter. 

Seluruh Dewan Kota London telah setuju untuk melakukan pencabutan terhadap Julukan yang di miliki oleh Ang San Suu Kyi pada Tanggal 27 November yang mendatang.

Menurut Ketua Dewan Kota Oxford yakni Bob Price , Dirinya memberikan dukungan penuh terhadap keputusan tersebut. Meskipun Suu Kyi pernah belajar di kota tersebut.  Malah kabarnya hal tersebut terjadi tidak lama setelah Kampus Suu Kyi memutuskan untuk melakukan penurunan terhadap Lukisan Penasihat Negara Myanmar yang telah di pajang selama bertahun tahun lamanya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.